....

....
Searching...

Tak Ada Kalimat "Mantan Guru"

21.04
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa.
Lirik lagu diatas menggambarkan dengan jelas betapa pentingnya peran seorang guru dalam kehidupan kita. Kita bisa menulis dan membaca karena peran seorang guru.  Kita menjadi pandai dan mengenal berbagai macam ilmu juga dari seorang guru.  Dengan demikian seorang guru bisa disebut pahlawan pendidikan, seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang kerap kali dikesampingkan dan tidak dihargai jasanya. Menjadi guru merupakan profesi yang luar biasa. Mengapa? Karena pasti dia dituntut untuk sabar. Setidaknya itulah modal untuk mengambil hati anak didiknya. Selain itu, pintar. Sepertinya kata itu selalu melekat pada sosok guru. Sebuah cambukan yang seharusnya membuat para guru semakin giat belajar agar kualitas didikannya semakin meningkat.
Guru ibarat orang tua kedua bagi peserta didiknya. Orang yang sudah seharusnya menjaga dan menyayangi sebagaimana orang tua mereka di rumah. Memberi perhatian, mengajarkan sopan santun, budi pekerti yang baik, sekaligus mengajarkan berbagai disiplin ilmu yang berguna bagi masa depannya kelak. Semua sikap guru selalu menjadi panutan. Role model yang sempurna. Segala pencitraan pada dirinya akan dikenang oleh semua anak didiknya. Sungguh, kebanyakan para guru lupa akan murid-muridnya, namun seorang murid tak dapat begitu saja melupakan gurunya. Apalagi jika beliau adalah guru yang killer, suka memberi ulangan dadakan, atau karena beliau orang yang sabar, cara mengajarnya nyaman, humoris, dan sebagainya.
Guru seperti apa yang disukai oleh muridnya?
Tipe dan cara guru dalam mendidik muridnya tiap orang tidak sama, ini adalah beberapa diantaranya:
a.       Guru yang otoriter
Guru ini dalam mengajar sangat disiplin bahkan cenderung galak. Murid yang lalai mengerjakan pr ataupun yang nilai pelajarannya jelek akan dikenakan sanksi. Biasanya banyak memberikan tugas sekolah ataupun tugas rumah untuk dikerjakan.
b.      Guru yang santai
Guru ini cenderung santai dalam mengajar dan tidak terlalu banyak memberikan tugas sekolah maupun tugas rumah untuk dikerjakan. Guru seperti ini biasanya juga lebih bisa memahami murid dan tidak terlalu memberikan hukuman jika murid lalai mengerjakan pr ataupun nilainya jelek dalam pelajaran.
c.       Guru yang senang bercerita
Guru ini senang bercerita dalam menyampaikan pelajarannya, senang bergurau dan bercanda dengan muridnya.
Nah, sekarang pertanyaannya adalah, guru seperti apa yang disukai oleh muridnya? Jawaban sang murid pasti berbeda-beda, tidak ada yang sama. Tapi sebagian besar tidak menyukai guru yang terlalu disiplin dan lebih cenderung memilih guru yang bertipe santai.  Mungkin kalau pertanyaan itu ditujukan kepadaku saat aku masih sekolah dulu, aku pun akan memilih guru dengan tipe santai, tapi sekarang  saat aku sudah menjadi orang tua, aku pasti berpikir lain. 
Kalau ditelaah lebih lanjut , tiap tipe dari guru itu ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing.  Seorang guru yang otoriter kadang diperlukan juga untuk meningkatkan disiplin tiap murid. Bayangkan jika tidak ada kedisiplinan, semua murid selalu datang terlambat, banyak murid yang tidak mengerjakan pr, ulangan selalu menyontek, akan jadi seperti apakah murid itu?
Terkadang kedisiplinan bisa melatih seseorang untuk lebih rajin dan lebih disiplin bukan hanya dalam mengerjakan pr atau belajar, melainkan juga disiplin dalam berbagai hal dalam kehidupan ini.
Dalam saat-saat menjelang ujian murid juga akan sangat terbantu karena banyaknya pr atau soal yang diberikan, otomatis murid juga terbiasa belajar dan mengerjakan soal, sehingga akan lebih siap dalam menghadapi ujian. Sayangnya guru ini terkesan galak dan mudah memberikan hukuman bagi yang melanggar perintahnya. 
Guru yang cenderung santai menurut pengamatanku, akan santai juga dalam memberikan pelajaran  kepada muridnya. Memang murid senang karena pr yang diberikan tidak banyak, tetapi pada akhirnya murid akan terkena imbasnya sendiri. Yang semestinya materi pelajaran sudah sampai di bab 2, akan tetapi karena cenderung santai, materi baru bab 1. Saat menghadapi ujian, murid bisa tidak siap karena tidak terbiasa berlatih mengerjakan soal-soal.
Alangkah sempurnanya jika ada seorang guru yang bisa menggabungkan semua tipe tersebut. Seorang guru yang mengerti situasi dan kondisi murid-muridnya, seorang guru yang mengerti situasi dan kondisi kelasnya. Dalam menyampaikan pelajaran tidak berbelit-belit sehingga mudah dimengerti dan dipahami oleh muridnya. Terkadang disampaikan dalam bentuk cerita agar ilmu yang disampaikan lebih teringat dengan jelas dan tidak mudah terlupa. Terkadang melemparkan candaan agar suasana kelas tidak tegang dan jenuh. Akan tetapi ada saat –saat dimana guru ini juga menerapkan kedisiplinan kepada muridnya, misalkan saat ulangan atau ujian berlangsung sehingga tidak ada murid yang menyontek , jadi betul-betul murni pekerjaannya sendiri. Betul-betul mengajar dengan hati yang tulus, memberikan materi sesuai kurikulum pendidikan, memberikan soal2 yang dibutuhkan murid, berusaha memahami murid tiap personalnya sebagai pribadi yang unik dan berkarakter yang berbeda.
Guru dulu dan kini
Guru jaman dulu dan kini sudah cenderung berbeda. Kalau dulu, murid kurang berkomunikasi dengan guru kecuali saat pelajaran. Murid cenderung takut dan sungkan untuk berakrab ria dengan sang guru. Jika ada yang pergi ke rumah gurunya, tudingan “menyogok guru” akan diarahkan kepadanya. Komunikasi antara murid dan guru terbatas hanya di sekolah saja.
Guru sekarang lebih modern, senang bercanda dengan muridnya, sehingga tercipta keakraban antara guru dan murid, guru bisa sebagai sahabat juga, meskipun demikian murid tetaplah hormat dan sopan kepada guru. Di jaman modern ini, guru juga sudah banyak yang memakai hp sehingga komunikasi antara murid dan guru berlangsung lebih baik lagi. Jika ada yang tidak dimengerti murid sehubungan dengan pelajaran, ataupun jika ingin bertanya tentang tugas yang diberikan, murid bisa langsung menelpon gurunya. Dalam rapat orang tua di sekolah anakku , hal ini sudah dijelaskan di awal. Nomor telepon guru-guru di sekolah pun sudah dicantumkan di buku sekolah tahunan sehingga diharapkan adanya komunikasi antara guru-sekolah-murid- dan orang tua murid. Nomor guru ini sangat membantu sekali jika ada kejadian khusus, misal anak mendadak sakit dan orang tua tidak bisa mengirim surat ke sekolah saat itu, tinggal telepon guru wali kelas saja untuk pemberitahuan sementara.
Selain itu dengan banyaknya social media di jaman internet sekarang ini, murid bisa lebih leluasa berkomunikasi dengan guru. Contohnya jejaring social media Facebook yang sedang ngetren sekarang ini, murid bisa berteman dengan guru-gurunya di Facebook, bisa saling berkomentar dan bisa saling berkomunikasi lewat chatting. Hubungan guru dan murid sekarang tidak terbatas di sekolah saja. Ini adalah kenanganku bersama guru matematikaku saat aku masih di PG TK, SD, SMP, SMK BINA INSAN MANDIRI
Tidak ada yang namanya mantan Guru

Saat perpisahan bulan lalu, kami menerima buku kenangan dari sekolah. Didalamnya berisi data-data semua guru di sekolah beserta data-data semua murid. Disitu masing-masing guru wali kelas juga memberikan pesan-pesan terakhirnya buat para murid yang akan melanjutkan pendidikan atau pun yang hendak meniti karir.
Aku juga melihat dan membaca pesan dari guru-guru yang ada dalam buku kenangan itu, ah seakan terbayang kembali saat-saat dimana aku dulu masih bersekolah di sekolah dasar dan mengalami juga perpisahan bersama para guru tercinta. Seakan semua pesan itu ditujukan kembali kepadaku, ada rasa haru di dada ini membaca semua pesan tersebut. Tak mungkin aku menuliskan semua pesan dari para guru itu disini (karena panjangnya), tapi yang pasti semua pesan itu begitu indah dan begitu berharga buat langkah kehidupan muridnya di masa depan.

Ini adalah sebagian pesan guru yang begitu menyentuh hatiku: 
Ada pertemuan pasti ada pula perpisahan. Kita tak bisa melawan waktu, biarlah waktu itu berlalu seiring dengan doa bapak dan ibu guru semua , semoga kalian menjadi orang yang berguna bagi sesama, nusa dan bangsa .

Mantan pacar boleh ada, tapi tidak ada yang namanya mantan teman, bekas teman, apalagi mantan dan bekas guru. Selamat berjuang anak-anakku … jangan pernah mengenal kata putus asa .. 

Tetapkan hati kalian dalam kejujuran dan kebenaran, niscaya kalian akan menjadi orang-orang yang sukses dan berhasil di masa depan. Semoga Tuhan mempertemukan kita kembali di masa yang akan datang ..  

Ya, tidak ada yang namanya bekas atau mantan guru, karena mereka akan selamanya menjadi guru kita, para pahlawan tanpa tanda jasa yang telah mengabdikan diri mendidik kita dan selalu mendoakan kita untuk menjadi orang  sukses di masa depan ...
Terima kasih, guruku …
Akhirnya, tak ada kata yang bisa kuucapkan buat para guru di negara kita tercinta ini khususnya GURU PG-TK-SD-SMP-SMK BINA INSAN MANDIRI Jakarta, selain kata “terima kasih”. Tak ada yang bisa kuberikan, karena materi berapapun jumlahnya, tak akan bisa membalas jasa tulus para guru ini. Hanya lantunan doa yang bisa kupanjatkan buat para pahlawan tanpa tanda jasa di negeri kita tercinta ini … "Terima kasih, semua guruku tercinta ... "