....

....
Searching...

Praktik PLBJ

19.01
Sdbim.sch.id – Upaya melestarikan nilai-nilai luhur dalam suatu lingkungan (budaya), salah satu yang ditempuh adalah melalui pendidikan khususnya SD Bina Insan Mandiri Jakarta. Seperti halnya yang sering disampaikan dalam talkshow atau seminar-seminar, saluran ini dinilai masih eksis efektif dan tepat sasaran untuk diterapkan di masyarakat.
Jakarta, kota yang dikenal dengan metro, mega, dan keglamouran apa yang ada di dalamnya seakan tarik ulur untuk memperkuat pendidikan budaya bagi generasi penerusnya. Derasnya gelombang yang bernama globalisasi seakan semakin sulit untuk bisa dibendung lagi. Pemudanya telah jauh berkiblat pada cara dan pola hidup yang mereka anggap modern dengan meninggalkan nilai keluhuran seperti norma kesopanan, kesusilaan, tata krama, bahkan ajaran dalam agamanya. Segala sesuatu yang berbau ‘tempoe doeloe’ mereka anggap jadul dan mereka singkirkan jauh dari kehidupan.
Salah satu upaya kentara dari pemerintah untuk menghadang arus deras itu adalah dengan memasukkan subjek PLBJ (Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta) sebagai mata pelajaran wajib (muatan lokal) jenjang sekolah SD-SMP.
Sebagai contoh, pada jenjang SD kelas 5, siswa diberikan mata pelajaran PLBJ dengan submateri di antaranya: Jenis Perumahan, Cerita Mirah dan Marunda, Musik Tanjidor, Upacara Adat Nujuh Bulan, Permainan Bentengan, Kantor Perwakilan NegaraSahabat dan Kantor Lembaga Internasional, Lenong Betawi Tari Cokek, dll. Materi-materi tersebut tertuang dalam sebuah buku ajar yang digunakan dalam proses KBM di kelas.
Dalam kata pengantar buku cetak PLBJ kelas 5 SD milik salah satu penerbit dikatakan bahwa pendidikan yang tertuang dalam PLBJ mengarahkan siswa menjadi warga Jakarta yang demokratis, bertanggung jawab, dan cinta damai. Mata pelajaran ini mengkaji lingkungan alam, sosial, dan budaya di Jakarta. Secara objektif, mata pelajaran ini sarat akan pengetahuan berbasis aplikasi tentang menjaga budaya Jakarta. Tidak hanya mengetahui pernak-pernik budaya Jakarta berupa tarian maupun produksi karya, namun juga wawasan keseharian yang menuntun siswa untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungannya.

Jakarta, masih memiliki harapan. maraknya gerakan perbaikan, pembenahan, dan pelestarian kebudayaan Jakarta akan signifikan jika memang dari setiap unsur masyarakat di dalamnya sama-sama beranjak dan melangkah ke arahnya. Masyarakat, mulai peduli terhadap lingkungan. Dari hal terkecil seperti menghemat penggunaan air dan listrik, membuang sampah sembarangan, sampai pada menggunakan bahan bakar kendaraan ramah lingkungan.
Betapa pentingnya mengokohkan pendidikan ke-Jakartaan bagi masyarakat, utamanya melalui pendidikan formal. Maka, jangan biarkan PLBJ meluntur.